Senin, 13 April 2015

PENDELEGASIAN WEWENANG

PENDELEGASIAN  WEWENANG.
          Adalah suatu proses yang terjadi dalam organisasi dimana seorang atasan memberi ijin kepada bawahannya untuk melakukan tugas-tugas tertentu karena dia sendiri telah kepenuhan tugas.

Tandanya seseorang kepenuhan tugas antara lain :
1.    banyak terjadi penundaan urusan/pekerjaan
2.    tugas tidak terselesaikan tepat waktu. dsb.

Pendelegasian wewenang dilakukan secara Hirarki dan prinsip ini disebut prinsip “Scalar”.
Ada 3 proses pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan (W.H.Newman,1963)  yaitu :

1.    Memberikan tugas-tugas tertentu untuk dikelola bawahan
2.    Mengijinkan bawahan untuk membuat perjanjian, menggunakan sumber-sumber yg tersedia dan mengambil keputusan dan tindakan tertentu dalam batas tugas yang telah didelegasikan.
3.    Menciptakan tanggung jawab bagi setiap bawahan yg menerima pendelegasian untuk melaksanakan tugas tersebut dengan memuaskan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam P W.
1.    Tanggung jawab tidak boleh didelegasikan
2.    Hindari Subordinasi rangkap (menganut asas kesatuan komando atau Unity of Command).

Ada beberapa bentuk hubungan yg hampir menyerupai subordinasi rangkap tetapi dpt dibenarkan karena tidak merusak jalur garis komando organisasi yaitu :

a.    Peranan pembantu dari staf.
b.    Pejabat tinggi organisasi (tingkat manajer) langsung berhubungan dengan pejabat di tingkat bawah tanpa melewati atasanya. (untuk mengetahui secara langsung aktivitas yg terjadi).
c.     Bawahan dpt secara langsung memberikan masukan berkenaan dengan tugas yg dilakukannya tanpa melalui atasanya. (Menurut William Newman disebut “right of appeal” dan dpt meningkatkan semangat kerja para pegawai).

3.    Wewenang seimbang dgn tanggung jawab.


Hambatan-hambatan dalam pendelegasian wewenang.
Dari sisi Atasan :
1.    Atasan merasa lebih mampu mengerjakan daripada bawahan.
2.    Atasan kurang mampu dalam mengarahkan tentang apa yang harus dikerjakan oleh bawahan, shg bgmn akan mendelegasikan pekerjaan.
3.    Kurangnya kepercayaan pada bawahan.
4.    Pengawasan kurang selektif yg memberikan peringatan-peringatan atas masalah yang akan terjadi.
5.    Kurang memberikan kesempatan kepada bawahan.


Dari sisi Bawahan :
1.    Hambatan mental
2.    Bawahan sudah terlalu banyak pekerjaan.
3.    Kurang percaya diri.
4.    Takut dikritik.
5.    Malas bertanggung jawab.
6.    Insentif terlalu rendah.
7.    Lebih suka pekerjaan yg mudah.

EFEKTIVITAS  ORGANISASI.

Adalah kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan secara efisien dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Menurut  Stephen  Robbin ada tiga pendekatan untuk mengukur efektivitas  organisasi  yaitu :

1. Pencapaian tujuan
    Dengan melihat program yang dibuat dan dilaksanakan  evaluasi, bagaimana dampak yang ditimbulklannnya (untuk mengetahui sejauhmana program tersebut berhasil).
2. Pendekatan  Sistem
    Pendekatan ini memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang memproses input menjadi output.
    Fokus pendekatan ini adalah pada cara organisasi memperoleh masukan/input, cara memproses input, cara menyalurkan output, dan cara organisasi menjaga stabilitas dan keseimbangan organisasi.
1.   Pendekatan Konstituensi Strategis.
Pendekatan ini pada dasarnya sama dengan pendekatan sistem yaitu memandang organisasi hidup ditengah lingkungan.
Perbedaannya : Pendekatan konstituensi strategis memandang lingkungan secara pilih-pilih.


Contoh :
Pemerintah Kabupaten Konstituennya adalah :
Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, DPRD Kabupaten, Partai Politik, Pedagang, Masyarakat, Instansi Vertikal dsb. Andaikan kriteria efektivitas yg akan diterapkan adalah kemampuan pengelola dana bantuan pusat maka konstituen yg paling utama adalah Pemerintah Pusat.


KONSTITUEN
KRITERIA EFEKTIVITAS
Pemilik
Laba atas Investasi, Peningkatan pendapatan.
Pegawai
Tingkat pendapatan, Kepuasan kerja.
Pelanggan
Kepuasan terhadap harga, Meningkatnya volume produksi, Kualitas produk, pelayanan.
Pemasok/supplier
Tepat waktu pembayaran, tingkat kepercayaan, kesinambungan kerjasama.
Investor
Waktu semakin pendek, biaya rendah, stabilitas keamanan terjamin, kepastian hukum dsb.
Serikat Buruh
UMR/UMK, Asuransi, Insentif, Jaminan Sosial yg lain,  kepuasan kerja, peluang melakukan negosiasi yg adil dan transparan.
Pejabat Pem.
Peduli masalah sosial, tidak merusak lingkungan, ketaatan membayar pajak, taat hukum







Menurut  Gareth R. Jones  Organisasi disebut efektif jika mampu :

1.         Menjamin nilai dan sumberdaya langka yang  berasal dari luar organisasi.
2.         Melakukan inovasi produk.
3.         Mengkonversi ketrampilan dan sumber menjadi barang dan output.

Pendekatan-pendekatan untuk mengukur

Efektivitas Organisasi.


PENDEKATAN

DESKRIPSI
TUJUAN MENGUKUR EFEKTIVITAS
Pendekatan Sumber Eksternal
Mengevaluasi kemampuan org dalam menjamin, mengatur dan mengawasi ketrampilan & sumber daya yang bernilai dan berharga.
- input yg lebih murah
- memperoleh input material &
   bahan mentah
   yg bermutu.
- meningkatkan
   pangsa pasar
-  memperoleh du-
   kungan dari
   stakeholder spt
   pemerintah.
Pendekatan Sistem
Internal
Mengevaluasi kemampuan org. dalam melakukan inovasi & dapat menjalankan fungsinya secara cepat & bertanggung jawab
- pemotongan waktu pembuatan
   Keputusan
- peningkatan tk
   Inovasi produk
- peningkatan koor-
  dinasi & motivasi
  pekerja
- pengurangan  konflik
- Pengurangan
  waktu ke pasar
Pendekatan Teknis
Mengevaluasi kemampuan org. dalam mengkonversi ketrampilan dan sumber-sumber menjadi barang & jasa secara efisien
- peningkatan kuali
  tas produk
- pengurangan jumlah kerusakan
- pengurangan biaya produksi
- peningkatan kualitas pelayanan pelanggan
- pengurangan waktu pengiriman kepada pelanggan
Sumber : Jones, 1997.

EFEKTIVITAS  ORGANISASI
(RICHARD M. STEERS)

A. Karakteristik  Organisasi 
  1. Struktur
           a. Desentralisasi
                 Desentralisasi yang tinggi cenderung menciptakan efisiensi, komunikasi dan umpan balik terbuka, kepuasan kerja dan kebetahan karyawan dalam bekerja.
        b. Spesialisasi
                 Spesialisasi berhubungan positif dengan produktivitas.
                 Spesialisasi berhubungan negatif dengan ketidakpuasan kerja, kemangkiran dan pemogokan.
        c. Formalisasi
                 Kondisi stabil hubungan positif
                 Kondisi tidak stabil hubungan negatif.
        d. Rentang Kendali
                 Tehnologi partai kecil dan produksi masa ----rentang kendali kecil.
                 Teknologi proses bersinambungan -----------rentang kendali besar.
        e. Besar (ukuran) Organisasi
                 Semakin besar organisasi semakin efisien.
                 Organisasi semakin besar semakin rendah keterikatan kerja anggota pada organisasi (dalam unit skala besar).
        f. Besarnya Unit Organisasi.
                 Semakin kecil unit organisasi semakin efisien.

    2. Teknologi

        Teknologi adalah proses transformasi dalam   organisasi dimana energi menangkis dan intelektual dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang langka.

      Organisasi yang memakai teknologi sangat    rutin dan berulang akan berprestasi paling baik jika menggunakan struktur sangat formal.

B. Karakteristik Lingkungan

    1. Lingkungan Luar

            a. Ancangan I (pendekatan)
            Lingkungan = luar organisasi
                   Keadaan yang menggambarkan kekuatan yang berada di luar organisasi.
                  Misal : Kondisi pasar.
         b. Ancangan II
                  Lingkungan tugas
                  Contoh : Pelanggan, pensuplai, Pesaing.

    2. Lingkungan Dalam (iklim organisasi)
        Iklim organisasi adalah sifat atau ciri yg terdapat didalam lingkungan kerja yg timbul karena kegiatan organisasi, yg dilakukan secara sadar atau tidak dan dianggap mempengaruhi tingkah laku kemudian.

Dimensi  Iklim  Organisasi
             a. Struktur Tugas
                             Perincian metode yang dipakai untuk melaksanakan tugas dalam organisasi
                  
         b. Hubungan Imbalan – hukuman (Reward & Punishment.
                   Tingkat batas pemberian imbalan dan hukuman dalam organisasi.
                   Misal : menekankan prestasi atau senioritas.
         c. Sentralisasi Keputusan
         d. Tekanan pada prestasi
         e.      Tekanan pada pelatihan & pengembangan.
         f. Keamanan dan resiko
                   Tingkat batas tekanan dalam organisasi untuk memberikan rasa aman dalam kerja.
         g. Keterbukaan dan Ketertutupan.
                   Anggota lebih suka berkomunikasi apa adanya atau menutupi kesalahan diri   sendiri.
         h. Status dan Semangat
                   Perasaan umum diantara pegawai bahwa organisasi merupakan tempat bekerja yang baik.
           
          i. Pengakuan dan umpan balik
                   Ada pendapat pimpinan dan organisasi mengenai pekerjaannya dan tingkat batas dukungan mereka atas dirinya.
          j.Kompetensi dan keluwesan organisasi secara umum.
                   Bagaimana organisasi mengantisipasi masalah, mengembangkan metode baru, mengembangkan ketrampilan baru dari para pegawai.

Beberapa catatan :

1.Iklim berada pada tataran individu jadi pengaruhnya mengarah pada kepuasan kerja, prestasi kerja, kegiatan organisasi.
2. Tidak ada iklim yg terbaik, tetapi harus diciptakan iklim yang paling tepat.
    Misal : Prestasi yg diharapkan, iklim yg berorientasi pada prestasi  akan lebih tepat.
                             Kepuasan kerja yg hendak dicapai, iklim yg berorientasi pada afiliasi yg paling tepat.
3.Iklim masih relevan untuk dibahas apabila pegawai dapat mengendalikan variabel hasil.

Penciptaan iklim organisasi yg tepat berpengaruh terhadap prestasi dan kepuasan kerja pegawai.

C. Karakteristik  Pekerja

    1. Keterikatan terhadap organisasi
        Aktivitas untuk tetap bertahan dalam organisasi yg ditunjukkan dengan tidak mangkir, tidak pindah kerja atau mengundurkan diri.
    2. Keikatan terhadap organisasi
            Komitmen yg tinggi dari anggota terhadap nilai, tujuan organisasi.
    3. Kemampuan
            Ketrampilan teknis dan intelektual yang dimiliki pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan.
    4. Kejelasan Peran
            Taraf pengertian dan penerimaan pegawai atas tugas yang dibebankan kepadanya.

           



Ketidakjelasan peran dapat menimbulkan :
a.                          Kekaburan Peran
Pegawai tidak mendapat informasi yg cukup mengenai sifat tugas yg diberikan.
                Penyebabnya : 1. Perubahan yg cepat dalam
                                                    organisasi.
                                               2. Meningkatnya kerumitan
                                                  organisasi.
                            3. Falsafah manajemen      mengenai         komunikasi.
  b. Konflik Peran
       Pegawai dihadapkan pada dua rangkaian peran yang saling bertentangan.
       Contoh : Pegawai ingin bekerja sesuai dengan aturan (profesi) tapi pimpinan tidak menghendaki.
     
     5. Motivasi
         Proses dengan mana tingkah laku dibangkitkan, diarahkan dan dipertahankan selama berjalannya waktu.









DAFTAR UKURAN UNIVARIASI UNTUK EFFEKTIVITAS ORGANISASI

Efektivitas                  Sejauhmana org. melaksanakan seluruh tugas   
Keseluruhan       pokok nya atau mencapai semua sasarannya, penilaian umum dgn sebanyak mungkin kriteria tunggal & menghasilkan penilaian yg umum mengenai efek   organisasi.

Kualitas                 Kualitas dari jasa atau produk primer yg dihasilkan
                             organisasi. Ini mungkin mempunyai banyak bentuk
                             operasional, terutama ditentukan oleh jenis produk
                             atau jasa yg dihasilkan oleh organisasi.

Produktivitas         Kualitas atau volume dari produk atau jasa pokok
                             yg dihasilkan organisasi. Dapat diukur melalui tiga
                             tingkatan : tk individual, kelompok & keseluruhan
                             organisasi. Ini bukan ukuran dari efisiensi, tdk ada
                             perhitungan nisbah biaya dan keluaran.

Kesiagaan             Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemung
                             kinan, bahwa org mampu menyelesaikan tugas
                             khusus dengan baik jika diminta.

Effisiensi                        Nisbah yg mencerminkan perbandingan beberapa
                             aspek  prestasi unit thdp biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut.
                             Contoh : beberapa rupiah yg dikeluarkan untuk tiap unit produksi, jumlah waktu turun mesin, tk penyelesaian rencana, standar karya. Kadang-kadang, cukup hanya menggunakan total jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh satu unit selama beberapa periode.

Laba atau
penghasilan           Penghasilan atas penanaman modal yg dipakai untuk menjalankan org dilihat dari sudut pandang si pemilik. Jumlah dari sumber daya yg masih tersisa setelah semua biaya dan kewajiban dipenuhi, kadang-kadang dinyatakan dalam persentase.




Pertumbuhan         Penambahan dalam hal tenaga kerja, fasilitas pabrik, harta, penjualan, laba, bagian pasar, dan penemuan-penemuan baru. Suatu perbandingan antara keadaan organisasi sekarang dengan keadaan masa lalu.

Pemanfaatan         Batas keberhasilan organisasi berinteraksi lingkung
Lingkungan           annya, memperoleh sumber daya yg langka dan berharga yg diperlukannya untuk operasi yg efektif. Hal ini dipandang dari rencana jangka panjang yg optimum dan bukan dalam rencana jangka pendek yg maksimal. Cuntoh : tingkat keberhasilannya memperoleh suplai sumber daya manusia dan keuangan secara mantap.

Stabilitas               Pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumber daya sepanjang waktu, khususnya dalam periode-periode sulit.

Perputaran atau     Frekuensi jumlah pekerja yg keluar atas permintaan
Keluar masuknya   sendiri.
Pekerja.

Kemangkiran         Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan.

Kecelakaan            Frekuensi kecelakaan dalam pekerjaan yg berakibat kerugian waktu untuk turun mesin atau waktu penyembuhan/perbaikan.

Semangat kerja     Upaya organisasi mencapai tujuan dan sasaranlebih keras termasuk perasaan terikat. Semangat kerja adalah gejala kelompok yg melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan dan perasaan memiliki.

Motivasi             Kecenderungan seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yg berarahkan sasaran dalam pekerjaan. Artinya punya perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.

Kepuasan           Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.

Penerimaan           Diterimanya tujuan-tujuan organisasi oleh setiap pri
Tujuan Org.           Badi dan oleh unit-unit organisasi tersebut benar dan layak.

Kepaduan Kon-      Dimensi berkutub dua. Yang dimaksud kutub
Flik-konflik            keterpaduan adalah fakta bahwa anggota organisasi saling menyukai satu sama lain, bekerja sama dengan baik, berkomunikasi sepenuhnya dan secara terbuka, dan mengkoordinasikan usaha kerja mereka. Pada kutub yang lain terdapat organisasi penuh pertengkaran baik dalam bentuk kata-kata maupun secara fisik, koordinasi yang buruk, dan komunikasi yang tidak efektif.

Keluwesan             Kemampuan sebuah organisasi untuk mengubah 
Adaptasi                prosedur standar operasinya jika lingkungannya  berubah, untuk mencegah kebekuan terhadap rangsangan lingkungan.

Penilaian oleh        Penilaian mengenai organisasi atau unit organisasi
Pihak luar              oleh mereka (individu atau organisasi) dalam lingkungannya, yaitu pihak-pihak dengan siapa organisasi itu berhubungan. Kesetiaan, kepercayaan, dan dukungan yang diberikan kepada organisasi oleh kelompok-kelompok seperti pensuplai pelanggan, pemegang saham, para petugas dan masyarakat umum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar