BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Munculnya Teori Modern
Pada perkembangan
peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang
mempelajari setiap / seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya
dengan alam dan isinya secara universal mempunyai sifat yang pasti serta tidak
dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal Fisika, Kimia, Biologi.
2. Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu
ilmu yang memeplajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam hubungannya
setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal ekonomi,
psikologi, hokum dan lain-lain.
3. Ilmu Humaniora, yaitun kumpulan
pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni. Missal seni tari, lukis, sastra,
suara dan lain-lain.
Ilmu manajemen
merupakan salah satu ilmu social yang mulai berkembang tahun 1800, dengan
aliran atau teori klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori klasik
dengan banyak tokoh dan pandangan, masih memunculkan ketidakpuasan bagi
sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul aliran atau teori baru yaitu
Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan kebutuhan yang serba cepat,
praktis dan efisien, munculahl kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen
modern.
Munculnya teori Modern lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan gabungan
dari Operation Research dan Management Science. Aliran ini merupakan
berkumpulnya para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam
memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Pada awalnya tim sarjana yang
berasal dari Inggris dan Amerika Serikat, yang lebih dikenal dengan
sebutan “OR Tema” digunakan untuk memecahkan masalah pada saat perang. Dan
sesudah perang Dunia II tim ini dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang
ruwet dalam bidang industry, seperti bidang transportasi dan komunikasi.
Aliran ini juga memiliki kelemahan
karena kurang member perhatian pada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat
cocok digunakan untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat
menjawab masalah-masalah social individu seperti motivasi, organisasi dan
kepegawaian.
Kehadiran teknologi
komputer, membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan menjadi aliran
IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam memecahkan
masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat memberi
pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat
keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi
dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal,
manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi,
perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu
ini juga memiliki sisi kelemahan.
B.
Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern
Manajemen modern
berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran
hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua
dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation
Research dan Management Science atau manajemen Operasi).
Perkembangan aliran
Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang
perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi
antara lain :
a. Abraham Maslow, yang
mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan Hirarki Kebutuhan
Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.
b. Douglas McGregor, yang
terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
c. Frederick Herzberg, yang
mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.
Frederick Herzberg
(Hasibuan, 1990 : 177) mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor
yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua
bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah (fisik, rasa aman, dan sosial) dan
kebutuhan tingkat tinggi (prestise dan aktualisasi diri) serta mengemukakan
bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan
tingkat tingginya.
Menurut Hezberg,
faktor-faktor seperti kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai
dalam suatu pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak
memadai maka orang-orang tidak akan terpuaskan (Robbins,2001:170).
Menurut hasil
penelitian Herzberg ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam
memotivasi bawahan (Hasibuan, 1990 : 176) yaitu :
a.
Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup
perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan
itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu.
b.
Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat
embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat
dan lain-lain sejenisnya.
c.
Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg menyatakan
bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang
merupakan kebutuhan, yaitu :
> Maintenance Factors. Adalah
faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin
memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan
yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik
nol setelah dipenuhi.
> Motivation Factors. Adalah
faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan
sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan
penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn pekerjaan
d. Robert
Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi
manajerial (managerial grid).
Menurut
Blake dan Mouton, ada empat gaya kepemimpinan yang dikelompokkan sebagai gaya
yang ekstrim, sedangkan lainnya hanya satu gaya yang dikatakan ditengah-tengah
gaya ekstrims tersebut. Gaya kepemimpinan dalam managerial gris itu antara lain
sebagai berikut:
a.Gris
1. manager sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-orang yang bekerja
dengan dirinya, dan produksinya yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya.
Dalam menjalankan tugas manager dalam gris ini menganggap dirinya sebagai
perantara yang hanya mengkominikasikan informasi dari atasan lepada bawahan.
b.Gris
2. Manager mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik
produksinya maupun orang-orang yang bekerja dengannya. Dia mencoba merencanakan
semua usaha-usahanya dengan senantiasa memikirkan dedikasinya pada produksi dan
nasib orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Manager yang termasuk gris
ini dapat dikatakan sebagai “manager tim” yang riel (the real team manager).
Dia mampu untuk memadukan kebutuhan-kebutuhan produksi dengan
kebutuhan=kebutuhan orang-orang di organisasinya.
c.Gris
3. Ini gaya kepemimpinan dari manager, ahíla mempunyai rasa tanggung jawab yang
tinggi untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya. Tetapi
pemikirannya mengenai produksi rendah. Manager semacam ini sering dinamakan pemimpin
club (the Country club management), Manajer ini berusaha menciptakan
suasana lingkungan yang semua orang bias bekerja rilek, bersahabat, dan bahagia
bekerja dalam organisasinya. Dalam suasana seperti ini tidak ada satu orang pun
yangmau memikirkan tentang usaha-usaha koordinasi guna mencapai tujuan organisasi.
d.Grid
4. Ini kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara
otokratis (autocratictask managers). Manager semacamini hanya maua
memikirkan tentang usah peningkatan efisiensi pelaksanaan verja, tidak
mempunyai atau hanya sedikit rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang
bekerja dalam organisasinya.dan lebih dari itu gaya kepemimpinannya lebih
menonjolkan otokratisnya.
e.Gris
5. Dalam hal ini manager mempunyai pemikiran yang médium baik pada produksi
maupun pada orang-orang. Dia berusaha mencoba menciptakan danmembina moral
orang-orang yang bekerja dalam organisasi yang di pimpinnya, dan produksi dalam
tingkat yang memadai, tidak terlampau mencolok. Dia tidak menciptakan target
terlampau tinggi sehingga sulit dicapai, dan berbaik hati mendorong orang-orang
untuk bekerja lebih baik.
a. Rensistlikert,
yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensive
mengenai Empat Sistem Manajemen, diantaranya Exploitif-Otoritatif
sampai Partisipatif Kelompok.
b.
Fred Feidler, yang menyarankan pendekatan Contingency pada studi
Kepemimpinan
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur,prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
c.
Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai
sistem social atau sistem hubungan antar budaya.
d. Edgar Schein, yang banyak meneliti
dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya.
Prinsip-prinsip Dasar
Perilaku Organisasi dalam Manajemen Modern yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Manajemen tidak dapat dipandang
sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis,
pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai
dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang
menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Perkembangan aliran
Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi),
ditandai dengan berkembangannya tim riset operasi (operation research) dalam
pemecahan masalah-masalah industry di Inggris pada Perang Dunia ke-2. Riset
operasi kemudian diformulasikan dan disebut aliran Management Science yang
berfungsi untuk Penganggaran Modal, Manajemen aliran kas, Scheduling
production, pengembangan strategi produksi, perencanaan pengembangan sumber
daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan lain-lain.
C.Aplikasi
Teori Aliran modern Pada Kehidupan Manusia
Pada aplikasi manajemen
yang diterapkan pada tiap perusahaan dan organisasi berbeda-beda. Perbedaan
mencolok terjadi pada perusahaan berskala besar dengan perusahaan kecil bahkan
home industry. Perubahan kondisi ekonomi global disiasati oleh para
manajemen dengan menggunakan satu teori atau menggabungkan beberapa teori
manajemen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.
Banyak perusahaan yang
telah mengaplikasikan teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk
berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash
flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber
daya manusia dan sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
Meskipun teori ini memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai
tergeser.
Guna meminimalisir
kekurangan dari teori ini, banyak perusahaan menggabungkan beberapa teori
manajemen baik klasik, neo klasik maupun modern. Pencapain tujuan bersama
organisasi dapat terakomodir, sehingga diharapkan kepuasan dapat dicapai oleh
masing-masing anggota dari suatu organisasi atau perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dalam hal ini Teori manajemen modern
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah organisasi tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan llingkunganya.Teori organisasi dan
manjemen dikembangkan sejak tahun 1950.teori modern dengan tekanan dan
perpaduan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
B.SARAN
Jika teori manajemen menyediakan pemenenuhan
kebutuhan yang menyeluruh maka organisasi-organisasi akan dapat dilakukan oleh
setiap golongan,tanpa menghadapi kesulitan-kesulitan yang berarti.
DAFTAR
PUSAKA
1. http:firmeens.wordpress.com/2012/10/21/teori-aliran-manajemen-modern/.
2. Id.m.wikipedia.org/wiki/manajemen
3. http://herujatmiko.blogspot.com/2011/12/teori-manajemen-modern.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar